Minggu, 29 September 2013

R4BIA




Simbol jari empat kini populer di Mesir. Warga di sana menyebutnya sebagai R4bia. "Simbol itu cepat berkembang dalam waktu beberapa jam," ujar Caroline Emile, warga Mesir yang bekerja di Kairo sebagai tenaga pemasaran. "Pertama kali saya lihat pada Ahad, 18 Agustus 2013," tambah Emile.

Meskipun tak begitu jelas asal usulnya, sebuah laman telah diluncurkan oleh para aktivis Turki dengan domain R4bia.comyang mengacu kepada Lapangan Rabaa, tempat kerusuhan yang menewaskan lebih dari 800 pendukung Presiden Mesir terguling Mohamad Mursi.


Laman itu menyiapkan penjelasan dalam bahasa Arab, Inggris, dan Turki mengenai "Makna R4bia". Inilah beberapa penjelasan pengertian R4bia:


R4bia adalah simbol kebebasan, kelahiran gerakan baru demi kebebasan dan keadilan. R4bia juga diartikan sebagai satu kelahiran dunia baru dan kembalinya masyarakat muslim kepada dunia.


R4bia adalah satu tempat matinya nilai-nilai Barat, dimaksudkan pula sebagai pahlawan Mesir yang gugur karena memperjuangnan kebebasan. 


R4bia adalah nama baru bagi empat anak yang akan mengubah dunia. R4bia adalah satu napas baru kemanusiaan. R4bia adalah keadilan bagi setiap manusia melawan akar nilai-nilai Barat. R4bia adalah simbol mempersatukan dunia Islam. R4bia adalah nama putri kita, Asma.


"Putri Kita Asma" merujuk kepada Asma el-Beltagy, putri seorang pemimpin senior Al Ikhwan Al Muslimun, Mohammad el-Beltagy, yang tewas ketika pasukan keamanan membersihkan kamp unjuk rasa Rabaa.


Berbicara tanpa menyebutkan jati dirinya kepada Al Arabiaedisi Inggris, seorang sumber dari tim manajemen mengatakan bahwa tidak ada pemilik tunggal di R4bia.com.


"Pemilik situs ini adalah warga Syiah dan Sunni yang tewas di Suriah, Irak, Mynmar, Gaza, dan puluhan orang lainnya di belahan dunia. Situs ini juga milik mereka yang ingin membangun keadilan, dunia baru melawan korupsi dan sistem yang tak bermoral Barat dan Timur," ujar sumber.


Motasem A. Dalloul, seorang penulis sebuah blog untuk The Middle East News Monitor menerangkan bahwa Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, sangat berharap simbol "empat jari" terus dipopulerkan.


"Erdogan berharap simbol (empat jari) dapat menggantikan simbol tradisional "v" keduanya bermakna kemenangan dan solidaritas," kata Dalloul.


Dalloul menambahkan, mungkin yang tidak diharapkan oleh Erdogan adalah gempuran dari kelompok massa anti-Mursi, menentang pendudukan kamp demonstran di Kairo, dan tangapan mereka terhadap gerakan tangan empat jari.

Sabtu, 14 September 2013

AL-WALA' WAL BARA'


Al-wala' wal bara'


Definisi al-wala' wal bara'
Wala' adalah kata mashdar dari fi'il "waliya" yang artinya dekat. Yang dimaksud dengan wala' di sini adalah dekat kepada kaum muslimin dengan mencintai mereka, membantu dan menolong mereka atas musuh-musuh mereka dan bertempat tinggal bersama mereka.

Sedangkan bara' adalah mashdar dari bara'ah yang berarti memutus atau memotong. Maksudnya di sini ialah memutus hubungan atau ikatan hati dengan orang-orang kafir, sehingga tidak lagi mencintai mereka, membantu dan menolong mereka serta tidak tinggal bersama mereka.

Kedudukan Al-Wala' Wal Bara' Dalam Islam
Di antara hak tauhid adalah mencintai ahlinya yaitu para muwahhidin, serta memutuskan hubungan dengan para musuhnya yaitu kaum musyrikin. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, RasulNya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan barang-siapa mengambil Allah, RasulNya dan orang-orang yang beri-man menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang." (Al-Maidah: 55-56)

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka men-jadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (Al-Maidah: 51)

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuhKu dan musuhmu menjadi teman-teman setia ..." (Al-Mumtahanah: 1)
"Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pe-lindung bagi sebagian yang lain." (Al-Anfal: 73)

"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka." (Al-Mujadilah: 22)

Dari ayat-ayat di atas jelaslah tentang wajibnya loyalitas kepada orang-orang mukmin, dan memusuhi orang-orang kafir; serta kewajiban menjelaskan bahwa loyal kepada sesama umat Islam adalah ke-bajikan yang amat besar, dan loyal kepada orang kafir adalah bahaya besar.

Kedudukan al-wala' wal bara' dalam Islam sangatlah tinggi, karena dialah tali iman yang paling kuat. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam: "Tali iman paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah." (HR. Ibnu Jarir)

Dan dengan al-wala' wal bara'-lah kewalian Allah dapat tergapai. Diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu: "Siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi wala' karena Allah dan memusuhi karena Allah maka sesungguhnya dapat diperoleh kewalian Allah hanya dengan itu. Dan seorang hamba itu tidak akan merasakan lezatnya iman, sekali pun banyak shalat dan puasanya, sehingga ia melakukan hal tersebut. Dan telah menjadi umum persaudaraan manusia berdasarkan kepentingan duniawi, yang demikian itu tidaklah bermanfaat sedikit pun bagi para pelakunya." (HR. Thabrani dalam Al-Kabir)

Maka jelaslah bahwa menjalin wala' atau loyalitas dan ukhuwah selain karena Allah tidak ada gunanya di sisi Allah Subhannahu wa Ta'ala .

International Conference of Asian Special Libraries (ICoASL 2017)

International Conference of Asian Special Libraries (ICoASL 2017) dilaksanakan di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada ...